Jumat, 25 November 2011

20 Perilaku Durhaka Suami Kepada Istri

Suami adalah perhiasan istri. Demikian juga sebaliknya, istri adalah perhiasan bagi suaminya. Suami yang baik adalah idaman bagi setiap istri. Berikut ini akan saya berikan 20 perilaku durhaka suami terhadap istri . Dan saya berharap kepada semua pembaca laki2 yg sudah beristeri, anda bukan tergolong suami seperti dibawah ini.

20 Perilaku suami durhaka kepada istri :
  1. Tidak mau melunasi hutang mahar (mas kawin). 
  2. Menarik kembali mahar tanpa keridloan istri. 
  3. Menelantarkan belanja istri. 
  4. Melanggar persyaratan istri atau keluarganya. 
  5. Tidak menyediakan tempat tinggal. 
  6. Tidak memberi kebutuhan seksual istri. 
  7. Menyenggamai istri pada waktu haid. 

Istri yang Dianggap Durhaka Kepada Suami

Berikut adalah sifat-sifat istri yang dianggap keliru berdasarkan hadist. Karena kekeliruan tersebut, istri dengan sifat seperti ini merupakan Istri yang Dianggap Durhaka Kepada Suami.
  1. Apabila dipanggil oleh suaminya ia tidak datang.
    Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:“Apabila suami memanggil isterinya ke tempat tidur. ia tidak datang niscaya malaikat melaknat isteri itu sampai Subuh.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
  2. Membantah suruhan atau perintah suami.
    Sabda Rasulullah SAW: “Siapa saja yang tidak berbakti kepada suaminya maka ia mendapat laknat Allah dan malaikat serta semua manusia.”
  3. Bermuka masam terhadap suami.
    Sabda Rasulullah SAW: “Siapa saja perempuan yang bermuka masam di hadapan suaminya berarti ia dalam kemurkaan Allah sampai ia senyum kepada suaminya atau ia meminta keredhaannya.”

Alquran, “Kitab” Sastra yang Mempesona


Saya yakin, Alquran akan tetap relevan tanpa batas ruang dan zaman.
Allah tak memberi Muhammad (mujkizat) "kesaktian" seperti yang Dia berikan pada Musa dan Isa karena umat Muhammad sudah matang dalam berpikir (setidaknya bila dibandingkan dengan umat sebelumnya). Saya tak bisa memungkiri bahwa Jibril membawa turun Alquran setelah firman Allah itu "diterjemahkan" ke bahasa manusia (Bahasa Arab). Yang perlu digaris bawahi: meskipun Alquran berbahasa Arab, bukan berarti ia produk budaya (muntaj tsaqofi). Lalu, apa tujuannya?

Sebelum Tuhan mengutus Muhammad, bangsa Arab tersekat-sekat. Mereka memb angga-banggakan suku, ras, dan nasab. Saling menghina dan tak menutup kemungkinan berakhir di medan perang. Tapi bangsa Arab adalah orang-orang yang cerdas: mereka menghina dengan puisi-puisi indah sebagai medianya,