Jumat, 10 Juni 2011

Tidur ala Rasulullah

Menurut penelitian dalam membuktikan kebenaran cara tidur Rasulullah SAW, melalui riset medis diperoleh hasil: Dalam posisi tidur berbaring pada sisi badan bagian kanan dan mengusahakan kepala menghadap utara dan kaki mengarah ke selatan, dalam posisi ini tubuh tidak menolak arus atau medan magnet konstan mengaliri sekujur tubuh dari kutub magnetik utara menuju ke selatan dan terhubung lancar ke system syaraf kita.


Pertama:
MUHASABAH sesaat sebelum tidur. Sangat dianjurkan sekali bagi setiap muslim bermuhasabah (berintropeksi diri) sesaat sebelum tidur, mengevaluasi segala perbuatan yang telah ia lakukan di siang hari. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya baik maka hendaknya memuji kepada Alloh SWT dan jika sebaliknya maka hendaknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertaubat kepada-Nya.

Kedua:
TIDUR lebih dini, berdasarkan hadits yang bersumber dari 'Aisyah RA, bahwasanya Rosululloh SAW tidur pada awal malam dan bangun pada pengujung malam, lalu Beliau SAW melakukan sholat (Muttafaq'alaih).

Ketiga:
DISUNNATKAN berwudhu sebelum tidur, dan berbaring miring sebelah kanan (untuk kesehatan pencernaan). Al-Bara menuturkan, Rosululloh SAW bersabda, "Apabila kamu tidur maka berwudlulah sebagaimana wudlu untuk sholat."

Keempat:
DISUNNATKAN juga mengibaskan sperei tiga kali sebelum berbaring, berdasarkan hadits Abu Hurairoh, bahwasanya Rosululloh SAW bersabda, "Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya..." Di dalam satu riwayat dikatakan: 3 kali (Muttafaq'alaih)

Kelima:
MAKRUH tidur tengkurap. Abu Dzar menuturkan, Nabi SAW pernah lewat melintasi aku, di kala aku sedang berbaring tengkurap. Maka Nabi SAW membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda, "Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni Neraka," (HR Ibnu Majah dan dinilai shohih oleh Al-Bani)

Bahkan dalam hadits lain dijelaskan, bahwa tidur/berbaring tengkurap adalah sifat dari tidurnya Iblis, karena menghindari bertatapan langsung dengan Alloh SWT yang telah melaknat dan mengutuknya.

Keenam:
MAKRUH tidur di atas tempat terbuka, karena di dalam hadits yang bersumber dari 'Ali bin Syaiban disebutkan bahwasanya Nabi SAW telah bersabda, "Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya," (HR Al-Bukhori)

Ketujuh:
MENUTUP pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur. Dari Jabir diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rosululloh SAW telah bersabda, "Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman," (Muttafaq'alaih)
Kedelapan:
MEMBACA ayat Kursi, dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqoroh, Al-Ikhlas dan Al-Mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas), karena banyak hadits-hadits shohih yang menganjurkan hal tersebut.

Kesembilan:
MEMBACA doa-doa dan dzikir yang keterangannya shohih dari Rosululloh SAW, seperti, "Ya Alloh, peliharalah aku dari adzab-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali segenap hamba-hamba-Mu." Dibaca 3 kali. (HR Abu Dawud dan dihasankan oleh Al-Albani)
Jika bangun tidur membaca, "Alhamdulillahilladzi ahyaana ba'dama amaatana wailaihin nusyur (Segala puji bagi Alloh yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikan-Nya, dan kepada-Nya lah kami dikembalikan," (HR Al-Bukhori).

PENTING!!!!
Kiranya agar menjadi renungan untuk kita semua, "Sesungguhnya Tidur adalah Sahabat Terdekat dari Kematian."


sumber: kaskus.us

Tidak ada komentar:

Posting Komentar